Bulan Desember 2015, mengakhiri tahun 2015 Kota Metro mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi masih didominasi oleh kelompok bahan makanan dengan sumbangan inflasi sebesar 0,7032 persen. Penyebab utama inflasi pada kelompok bahan makanan masih disebabkan oleh kenaikan indeks pada subkelompok bumbu-bumbuan. Selanjutnya kelompok pengeluaran berikutnya yang menjadi penyebab inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil inflasi 0,0663 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang memberikan sumbangan inflasi 0,0482 persen; kelompok sandang dengan andil inflasi 0,0255 persen; kelompok kesehatan dengan andil inflasi 0,0261 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi 0,0008 persen. Sementara kelompok yang menahan laju inflasi bulan ini adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan sumbangan deflasi sebesar 0,0021 persen. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,87 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Desember 2015 diantaranya adalah bawang merah, telur ayam ras, cabe merah, cabe rawit, beras, bawang putih, tarif listrik, rokok kretek, rokok kretek filter dan obat dengan resep.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Desember 2015, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,47 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau serta kelompok kesehatan dengan inflasi masing-masing sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,22 persen; kelompok sandang yang naik 0,45 persen; serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang naik 0,02 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks dan menahan laju inflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi 0,02 persen.
Dari 82 kota yang diamati perkembangannya keseluruhannya mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi di Merauke sebesar 2,87 persen, sedangkan inflasi terendah di Cirebon sebesar 0,27 persen. Secara nasional Kota Metro dengan inflasi 0,87 persen menempati peringkat 54.
Kota Metro pada Desember 2015 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) dan inflasi tahun ke tahun (year on year) adalah sebesar 2,67 persen.