Januari 2016, Kota Bandar Lampung kembali mengalami inflasi sebesar 0,26 persen karena adanya perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 123,90 pada Desember 2015 menjadi 124,22 pada Januari 2016. Enam kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung, yaitu kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi sebesar 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,15 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,04 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; namun kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga tidak memberikan andil dalam inflasi. Hanya satu kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi di Kota Bandar Lampung, yaitu kelompok transport komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,20 persen.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya tarif listrik, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, semangka, telur ayam ras, daging sapi, air kemasan, gula pasir, dan celana pendek anak.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,98; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik sebesar 0,22; kelompok perumahan sebesar 0,56; kelompok sandang naik sebesar 0,45; dan kelompok jasa kesehatan naik sebesar 0,24; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks (0,00 persen). Sebaliknya kelompok transport dan komunikasi mengalami penurunan indeks (deflasi) sebesar 1,23.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-70 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Gorontalo sebesar 0,58 persen, deflasi terendah dialami Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen.
Kota Bandar Lampung, pada Januari 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 0,26 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 5,58 persen.