Bulan Juli 2016, memasuki bulan ke-7 di tahun 2016, Kota Metro mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi oleh kelompok bahan makanan dengan sumbangan inflasi sebesar 0,2068 persen.
Penyebab utama inflasi pada kelompok bahan makanan yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar subkelompok. Selanjutnya kelompok pengeluaran berikutnya yang menjadi penyebab inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,0667 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil inflasi sebesar 0,0311 persen dan kelompok kesehatan dengan andil inflasi 0,0071 persen.
Sementara kelompok yang menahan laju inflasi yaitu kelompok sandang dengan deflasi 0,0166 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan indeks pada kelompok-kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,30 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Juli 2016 diantaranya adalah bawang merah, beras, gula pasir, cabai merah, tarip listrik, cabai rawit, rokok kretek, bayam, emas perhiasan dan daging ayam ras.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juli 2016, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan dengan inflasi sebesar 0,70 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,38 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang naik 0,14 persen dan
kelompok kesehatan dengan inflasi 0,11 persen. Sedangkan kelompok yang menahan laju inflasi yaitu kelompok sandang dengan deflasi 0,29 persen. Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dan pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan harga.
Pada Juli 2016, berdasarkan penghitungan inflasi dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya,terdapat 78 kota yang mengalami inflasi dan 4 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,34 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Gorontalo dengan inflasi sebesar 0,06 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,10 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Maumere dengan deflasi sebesar 0,05 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,30 persen menempati peringkat 68 secara nasional.