Agustus 2016, IHK Gabungan Lampung mengalami peningkatan indeks dari 125,97 pada Juni 2016 menjadi 125,97 pada Agustus 2016, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,00 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Agustus 2016 mengalami inflasi sebesar 0,91 persen, dan inflasi year on year (yoy) Agustus 2016 adalah sebesar 2,22 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang naik 0,89 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,27 persen; kelompok sandang naik 0,73 persen; kelompok kesehatan naik 0,54 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,66 persen. Sebaliknya kelompok bahan makanan mengalami deflasi (turun 0,61 persen), dan kelompok transpor dan komunikasi dan jasa keuangan turun 1,16 persen.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Agustus 2016, Bandar Lampung mengalami deflasi dan Metro mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar -0,11 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,64 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-43 dan Kota Metro peringkat ke-10, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 33 kota mengalami inflasi dan 49 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sorong dan Manokwari sebesar 1,27 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,01 persen. Deflasi tinggi dialami Kupang sebesar 0,87 persen, deflasi rendah dialami Cilegon sebesar 0,01 persen.
Kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi terbesar yaitu 0,15 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang deflasi terbesar adalah subkelompok buah-buahan sebesar 4,52 persen.