Januari 2018, IHK Gabungan Lampung mengalami kenaikan indeks dari 132,18 pada Desember 2017 menjadi 133,86 pada Januari 2018, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 1,28 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Januari 2018 sebesar 1,28 persen dan inflasi year on year (yoy) Januari 2018 adalah sebesar 3,48 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, seluruhnya mengalami inflasi, yaitu kelompok bahan makanan mengalami inflasi (naik sebesar 2,50 persen); kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,26 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 1,18 persen; kelompok sandang 0,58 persen; kelompok kesehatan 0,12 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,99 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,22 persen.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Januari 2018, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 1,42 persen, dan inflasi Metro sebesar 0,48 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-1 dan Kota Metro peringkat ke-58, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 79 kota IHK mengalami inflasi dan 3 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 1,42 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,04 persen. Deflasi tertinggi dialami Jayapura sebesar -1,12 persen dan deflasi terendah dialami Meulaboh sebesar -0,14 persen.
Kelompok bahan makanan memberikan andil inflasi tertinggi, yaitu sebesar 0,61 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada bulan Januari 2018 adalah subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,40 persen.