❖ April 2018, IHK Gabungan Lampung mengalami penurunan indeks dari 134,13 pada Maret 2018 menjadi 134,10 pada April 2018, dengan demikian terjadi deflasi sebesar -0,02 persen.
❖ Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) April 2018 sebesar 1,45 persen dan inflasi year on year (yoy) April 2018 adalah sebesar 3,42 persen.
❖ Dari tujuh kelompok pengeluaran, dua kelompok mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan mengalami deflasi (turun sebesar 0,67 persen); dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen. Empat kelompok lain mengalami inflasi, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,41 persen; kelompok sandang 0,12 persen; kelompok kesehatan 0,26 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,13 persen. Sementara, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
❖ Dari dua kota pemantauan di Lampung pada April 2018, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi Bandar Lampung sebesar -0,01 persen, dan deflasi Metro sebesar -0,12 persen.
❖ Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-56 dan Kota Metro peringkat ke-66, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 54 kota IHK mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,32 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kudus dan Padang sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi dialami Tual sebesar -2,26 persen dan deflasi terendah dialami Medan, Bandar Lampung, dan Tegal sebesar -0,01 persen.
❖ Kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi tertinggi, yaitu sebesar -0,16 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang deflasi tertinggi pada bulan April 2018 adalah subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar -0,34 persen.
