• Juni 2018, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 0,98 persen karena adanya peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 133,32 pada Mei 2018 menjadi 134,62 pada Juni 2018. Lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi di Kota Bandar Lampung, yaitu kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 2,48 persen; kelompok bahan makanan 2,06 persen; kelompok sandang 1,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,24 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 ersen. Sementara untuk kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan indeks.
• Sumbangan kelompok pengeluaran dalam pembentukan inflasi bulan Juni 2018 adalah pada kelompok bahan makanan sebesar 0,51 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,37 persen; kelompok sandang 0,06 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,04 persen. Sementara, untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak memberikan andil dalam pembentukan inflasi maupun deflasi.
• Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil dalam pembentukan inflasi diantaranya, angkutan antar kota, cabai merah, bawang merah, kendaraan carter/rental, ayam hidup, daging ayam ras, baju muslim, cumi-cumi, bayam, dan tomat sayur.
• Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-21 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, seluruh kota mengalami inflasi dan tidak ada kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Medan dan Pekanbaru sebesar 0,01 persen.
• Kota Bandar Lampung, pada Juni 2018 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) sebesar 2,52 persen, dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 3,06 persen.