Tanggal Rilis | : | 1 Oktober 2019 |
Ukuran File | : | 0.81 MB |
Abstraksi
Pada September 2019, Kota Metro mengalami deflasi sebesar 0,31 persen karena adanya penurunan indeks dari 143,08 pada Agustus 2019 menjadi 142,64 pada September 2019. Dua kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,4379 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0108 persen. Sebaliknya, lima kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0558 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0512 persen; kelompok sandang 0,0311 persen; kelompok kesehatan 0,0042 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0007 persen.
Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil deflasi diantaranya bawang merah, cabai merah, tomat sayur, cabai rawit, telur ayam ras, ketimun, ayam hidup, bawang putih, wortel, dan pengharum/pelembut cucian.
Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-47, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 12 kota IHK mengalami inflasi dan 70 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,91 persen dan inflasi terendah dialami Watampone dan Palopo sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,94 persen dan deflasi terendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02 persen.
Kota Metro, pada September 2019 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 2,29 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 3,07 persen.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Metro (Statistics of Metro City)Jl. AR Prawiranegara Metro Lampung
Telp (62-725) 41758
7850853
Email: bps1872@bps.go.id
Fax (0725) 7850853