Februari 2022, Kota Metro mengalami deflasi sebesar 0,20 persen. Terjadi
penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,82 pada bulan Januari 2022
menjadi sebesar 109,60 pada bulan Februari 2022. Deflasi terjadi disebabkan
oleh penurunan harga pada tiga kelompok pengeluaran yaitu, kelompok
makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,67 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar lainnya sebesar 0,38 persen; dan kelompok
informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Sebaliknya, terdapat
empat kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki
sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok transportasi sebesar 0,09 persen;
dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,36 persen. Sementara
itu empat kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami perubahan harga.
Berdasarkan komoditas yang dominan memberikan andil dalam pembentukan
deflasi bulan Februari 2022, tercatat bahwa telur ayam ras menjadi komoditas
paling besar andilnya terhadap deflasi umum yakni sebesar -0,2064. Komoditas
lainnya yang juga cukup besar andilnya terhadap deflasi adalah cabai rawit
sebesar -0,0977; minyak goreng sebesar -0,0867; jeruk sebesar -0,0617; dan
daging ayam ras sebesar -0,0529. Sementara komoditas yang mengalami inflasi
dengan andil tertinggi adalah beras sebesar 0,1654; bawang merah sebesar
0,1238; rokok kretek sebesar 0,0349; ikan lele sebesar 0,0315; dan rokok
kretek filter sebesar 0,0236.
Bulan Februari 2022, tingkat inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-58 dari
90 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 90 kota IHK di Indonesia,
36 kota mengalami inflasi dan 54 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi
di Kota Kupang sebesar 0,65 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung
Pandan sebesar 2,08 persen.