Abstraksi
Pada Juli 2019,
Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,42 persen karena adanya kenaikan indeks dari 141,89 pada Juni 2019 menjadi 142,49 pada Juli 2019. Empat kelompok
pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar
0,3924 persen; kelompok sandang sebesar 0,0257 persen;
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0099 persen dan
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0038 persen dan. Sebaliknya, dua
kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi, yaitu kelompok
perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,0044 persen dan kelompok
kesehatan sebesar 0,0064 persen. Kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks
yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.
Beberapa komoditas yang dominan
memberikan andil inflasi diantaranya cabai
merah, cabai rawit, cabe hijau, ketimun, emas perhiasan, wortel, apel, pisang,
daun singkong dan cumi-cumi.
Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-25, dari 82
kota yang diamati perkembangan harganya, 55 kota IHK
mengalami inflasi dan 27 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,88 persen dan inflasi terendah dialami Makasar sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,55 persen dan deflasi terendah
terjadi di Gorontalo sebesar 0,02 persen.
Kota Metro, pada Juli 2019 berdasarkan
penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 2,19 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 2,98 persen.