September 2015, IHK Gabungan Lampung mengalami kenaikan indeks dari 123,23 pada Agustus 2015 menjadi 123,28 pada September 2015, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,04 persen.
- Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) September 2015 adalah sebesar 3,04 persen, dan inflasi year on year (yoy) September 2015 adalah sebesar 7,70 persen.- Dari tujuh kelompok pengeluaran, empat mengalami inflasi yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,52 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,39 persen; kelompok sandang naik 0,32 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,26 persen. Sedangkan tiga kelompok lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan yang turun 0,60 persen; kelompok kesehatan turun 0,20 persen; dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,17 persen.
- Dari dua kota pemantauan di Lampung pada September 2015, Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 0,02 persen, sedangkan Metro mengalami inflasi sebesar 0,15 persen.
- Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-44 dan Kota Metro peringkat ke-35, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 46 kota mengalami inflasi dan 36 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,29 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi dialami Sibolga sebesar 1,85 persen dan deflasi terendah dialami Bandung sebesar 0,01 persen.
- Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang inflasi terbesar adalah subkelompok makanan jadi sebesar 0,07 persen.