November 2015, Kota Bandar Lampung kembali mengalami inflasi yaitu sebesar 0,11 persen. Empat kelompok pengeluaran memberikan andil inflasi di Kota Bandar Lampung yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. Sedangan kelompok yang memberikan andil yang menahan laju inflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,02 persen dan kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen. Sementara itu kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga memberikan andil yang kecil sekali pada inflasi November 2015.
Beberapa komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya telur ayam ras, daging ayam ras, pasta gigi, cabe merah, gula pasir, pembasmi nyamuk bakar, rokok kretek filter, ikan tongkol segar, cat kayu/cat besi, jengkol, cumi-cumi segar, dan daun katuk.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), inflasi Kota Bandar Lampung terjadi karena adanya kenaikan indeks pada kelompok kesehatan naik 0,54 persen; kelompok bahan makanan naik sebesar 0,27 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 0,13 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,02 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks atau deflasi yaitu kelompok sandang turun 0,39 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,08 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-58 dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 69 kota mengalami inflasi dan hanya 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 2,35 persen, sedangkan inflasi terendah dialami Ternate sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi dialami Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Manado sebesar 0,01 persen.
Kota Bandar Lampung, pada Oktober 2015 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) adalah sebesar 3,44 persen dan inflasi year on year (yoy) adalah sebesar 6,26 persen.