Bulan Januari 2016, mengawali tahun 2016 Kota Metro mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi masih didominasi oleh kelompok bahan makanan dengan sumbangan inflasi sebesar 0,6914 persen. Penyebab utama inflasi pada kelompok bahan makanan masih disebabkan oleh kenaikan indeks pada subkelompok bumbu-bumbuan. Selanjutnya kelompok pengeluaran berikutnya yang menjadi penyebab inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan andil inflasi 0,0442 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang memberikan sumbangan inflasi 0,0870 persen; kelompok sandang dengan andil inflasi 0,0091 persen; dan kelompok kesehatan dengan andil inflasi 0,0164 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks. Sementara kelompok yang menahan laju inflasi bulan ini adalah kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan sumbangan deflasi sebesar 0,2005 persen. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,64 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Januari 2016 diantaranya adalah bawang merah, cabe merah, bawang putih, tarif listrik, daging ayam ras, telur ayam ras, rokok kretek filter, beras, cabe rawit dan ikan kembung.
Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Januari 2016, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya peningkatan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,25 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,41 persen; kelompok sandang yang naik 0,15 persen; serta kelompok kesehatan yang naik 0,24 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks dan menahan laju inflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi 1,60 persen.
Kota Metro kembali menempati peringkat 43 secara nasional. Dari 82 kota, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi terbesar terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen, sedangkan inflasi terendah di Padang sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo sebesar 0,58 persen dan terendah di Tanjung Pandan sebesar deflasi 0,02 persen.
Kota Metro pada Januari 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) sebesar inflasi 0,64 dan inflasi tahun ke tahun (year on year) adalah sebesar 3,51 persen