Bulan Juni 2016, memasuki bulan ke-6 di tahun 2016 yang bertepatan dengan Bulan Ramadhan, Kota Metro mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi oleh kelompok bahan makanan dengan sumbangan inflasi sebesar 0,2927 persen. Penyebab utama inflasi pada kelompok bahan makanan yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar subkelompok. Selanjutnya kelompok pengeluaran berikutnya yang menjadi penyebab inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,1409 persen; kelompok sandang dengan andil inflasi 0,1274 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil inflasi sebesar 0,0979 persen serta kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,0096 persen dan 0,0058 persen.
Sementara itu, kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi yakni kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi sebesar 0,0031 persen. Perubahan indeks pada kelompok-kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,67 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Juni 2016 diantaranya adalah gula pasir, kangkung, cumi-cumi, bayam, cabai merah, baju muslim, daging ayam ras, batubata, beras dan ayam hidup. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juni 2016, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya kenaikan indeks pada kelompok bahan makanan dengan inflasi sebesar 1,04 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,79 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang naik 0,45 persen. Kenaikan indeks juga terjadi pada kelompok sandang dengan inflasi 2,23 persen; kelompok kesehatan dengan inflasi 0,14 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan inflasi 0,08 persen. Sedangkan kelompok yang menahan laju inflasi yaitu kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi 0,02 persen.
Kota Metro menempati peringkat 42 secara nasional. Dari 82 kota yang diamati perkembangannya, seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 2,14 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang dengan inflasi sebesar 0,10 persen.
Kota Metro pada Juni 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) sebesar inflasi 1,04 persen dan inflasi tahun ke tahun (year on year) adalah sebesar 2,84 persen