NTP Provinsi Lampung April 2017 untuk masing-masing subsektor tercatat sebesar 99,74 untuk Subsektor Padi & Palawija (NTP-P), 96,52 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 104,41 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-Pr), 116,49 untuk Subsektor Peternakan (NTP-Pt), 111,30 untuk Subsektor Perikanan Tangkap, dan 94,89 untuk Subsektor Perikanan Budidaya. Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 104,09.
Pada April 2017, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, antara lain pada komoditas tanaman pangan seperti : jagung dan ubi jalar. Pada hewan ternak seperti sapi potong dan ayam ras, dan beberapa jenis ikan tangkap dan ikan budidaya. Sementara itu, pada subsektor hortikultura mengalami penurunan harga seperti ; cabai merah, cabai rawit, dan sawi/petsai. Pada tanaman perkebunan komoditas yang mengalami penurunan harga seperti lada, kopi, kakao, dan karet.
Hampir sebagian besar subsektor mengalami kenaikan NTP pada April 2017, kecuali subsektor hortikultura. Secara rinci, subsektor pertanian tanaman pangan mengalami kenaikan sebesar 0,33 persen, subsektor tanaman hortikultura turun sebesar 0,55 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat naik sebesar 0,12 persen, subsektor peternakan naik sebesar 0,83 persen, subsektor perikanan tangkap naik sebesar 1,36 persen, dan subsektor perikanan budidaya naik sebesar 0,26 persen. NTP Provinsi Lampung secara gabungan naik sebesar 0,26 persen.
Dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada April 2017, ada 15 provinsi mengalami kenaikan NTP dan 18 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo dengan peningkatan sebesar 0,64 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Kalimantan Barat yang turun sebesar 1,40 persen.
April 2017 di daerah perdesaan di Provinsi Lampung mengalami deflasi sebesar 0,87 persen. Deflasi disebabkan oleh turunnya indeks harga pada beberapa kelompok yaitu kelompok kelompok bahan makanan dan kelompok sandang. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau, kelompok perumahan, kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, dan kelompok transportasi dan komunikasi mengalami kenaikan indeks harga.