Tanggal Rilis | : | 10 Mei 2018 |
Ukuran File | : | 1.04 MB |
Abstraksi
·
Pada April 2018, Kota Metro mengalami deflasi sebesar
0,12 persen karena adanya penurunan
indeks dari 138,34 pada Maret 2018 menjadi 138,18 pada April
2018. Lima kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi,
yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,1112 persen; diikuti
kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0095 persen; selanjutnya kelompok
kesehatan sebesar 0,0093 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan
olahraga sebesar 0,0022 persen dan kelompok sandang sebesar 0,0019 persen. Sebaliknya, kelompok
pengeluaran yang
memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa
keuangan sebesar 0,0163 persen dan
kelompok makanan jadi, minuman, rokok
dan tembakau sebesar 0,0027 persen.
·
Beberapa komoditas yang dominan memberikan
andil deflasi
diantaranya beras, cabai merah, gula pasir, cumi-cumi, semen, minyak goreng, shampo,
televisi berwarna, wortel dan kulkas/lemari es.
·
Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-66 dari 82 kota yang
diamati perkembangan harganya, terdapat
54 kota IHK
mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,32 persen dan inflasi terendah dialami
Padang dan Kudus sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi
terjadi di Tual sebesar 2,26 persen dan deflasi terendah terjadi di Medan, Bandar Lampung dan
Tegal sebesar 0,01 persen.
·
Kota Metro, pada April 2018 berdasarkan
penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 0,72 persen dan
inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 2,52 persen.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Metro (Statistics of Metro City)Jl. AR Prawiranegara Metro Lampung
Telp (62-725) 41758
7850853
Email: bps1872@bps.go.id
Fax (0725) 7850853