Pada Juni 2018, Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,52
persen karena adanya kenaikan indeks dari 137,73 pada Mei 2018
menjadi 138,44 pada Juni 2018. Enam kelompok pengeluaran
memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,2449 persen;
diikuti kelompok bahan makanan sebesar 0,1832 persen;
kemudian kelompok sandang sebesar 0,0664 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,0127 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0105 persen dan kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0018 persen.
Sebaliknya, kelompok pengeluaran yang memberikan andil
dalam pembentukan deflasi, yaitu kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0040 persen.
Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi
diantaranya angkutan antar kota, beras, bawang merah, ayam
hidup, kentang, daging ayam ras, kacang panjang,
kerudung/jilbab, baju muslim wanita dan blus wanita.
Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-53 dari 82 kota yang
diamati perkembangan harganya, seluruh kota IHK mengalami
inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen dan
inflasi terendah dialami Medan dan Pekanbaru sebesar 0,01
persen.
Kota Metro, pada Juni 2018 berdasarkan penghitungan inflasi
tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 0,91 persen dan
inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 1,35 persen.
