Tanggal Rilis | : | 2 Januari 2020 |
Ukuran File | : | 0.57 MB |
Abstraksi
Pada Desember 2019, Kota Metro
mengalami inflasi sebesar 0,40 persen karena adanya kenaikan indeks dari 143,01 pada November 2019 menjadi
143,58
pada Desember 2019. Enam kelompok
pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok bahan makanan
sebesar 0,3190 persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0319 persen; kelompok
sandang sebesar 0,0285 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0114 persen;
kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0075 persen dan
kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 0,0042 persen. Sebaliknya, satu
kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi, yaitu kelompok
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0068 persen.
Beberapa komoditas yang dominan
memberikan andil inflasi diantaranya bawang
merah, telur ayam ras, tomat sayur, minyak goreng, ayam hidup, lele, cabai
merah, kue kering berminyak, cat tembok dan kue basah.
Inflasi
Kota Metro menempati peringkat ke-38, dari 82
kota yang diamati perkembangan harganya, 72 kota IHK
mengalami inflasi dan 10 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi
di Batam sebesar 1,28 persen dan inflasi terendah
dialami Watampone sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,88 persen dan deflasi terendah terjadi di Bukit Tinggi dan Singkawang sebesar 0,01
persen.
Kota Metro, pada Desember 2019
berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 2,97 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 2,97 persen.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Metro (Statistics of Metro City)Jl. AR Prawiranegara Metro Lampung
Telp (62-725) 41758
7850853
Email: bps1872@bps.go.id
Fax (0725) 7850853