Januari 2016, IHK Gabungan Lampung mengalami kenaikan indeks dari 124,84 pada Desember 2015 menjadi 125,24 pada Januari 2016, dengan demikian terjadi inflasi sebesar 0,32 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) Januari 2016 adalah sebesar 0,32 persen, dan inflasi year on year (yoy) Januari 2016 adalah sebesar 5,26 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, hanya satu yang mengalami deflasi yaitu kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan yang turun 1,28 persen. Enam kelompok lainnya mengalami inflasi yaitu kelompok bahan makanan naik 1,21 persen; perumahan naik 0,54 persen; kelompok sandang naik 0,40 persen; kelompok jasa kesehatan naik 0,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau naik 0,22 persen; sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks.
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada Januari 2016, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi Bandar Lampung sebesar 0,26 persen, sedangkan deflasi Metro sebesar 0,64 persen.
Inflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-70 dan Kota Metro peringkat ke-33, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 75 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,82 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,02 persen. Deflasi tinggi dialami Gorontalo sebesar 0,58 persen, deflasi rendah dialami Tanjung Pandan sebesar 0,02 persen.
Kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan memberikan andil deflasi sebesar 1,28 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang deflasi terbesar adalah subkelompok transport sebesar 0,17 persen.