Bulan Oktober 2016, memasuki bulan ke-10 di tahun 2016, Kota Metro mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0773 persen. Penyebab utama inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar disebabkan oleh kenaikan indeks pada sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air. Selanjutnya kelompok pengeluaran berikutnya yang menjadi penyebab inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi 0,0400 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil inflasi sebesar 0,0209 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil inflasi sebesar 0,0128 persen, dan kelompok kesehatan dengan andil inflasi 0,0006 persen.
Sementara kelompok yang menahan laju inflasi yaitu kelompok bahan makanan dengan andil deflasi sebesar 0,1024 persen dan kelompok sandang dengan andil deflasi sebesar 0,0125 persen. Perubahan indeks pada kelompok- kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,04 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Oktober 2016 diantaranya adalah cabai merah, tarif listrik, bimbingan belajar, beras, bahan bakar rumah tangga, susu untuk balita, makanan ringan/snack, cat tembok, telepon seluler dan wortel. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Oktober 2016, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan inflasi sebesar 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan inflasi 0,36 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan inflasi 0,12 persen; kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan inflasi 0,11 persen dan kelompok jasa kesehatan yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok yang menahan laju inflasi yaitu kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi 0,35 persen dan kelompok sandang dengan deflasi 0,21 persen.
Pada Oktober 2016, berdasarkan penghitungan inflasi dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, terdapat 48 kota yang mengalami inflasi dan 34 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Manado dengan inflasi sebesar 0,01 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,10 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Banda Aceh dengan deflasi sebesar 0,02 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,04 persen menempati peringkat 43 secara nasional.