April 2017, IHK Gabungan Lampung mengalami penurunan indeks dari 129,93 pada Maret 2017 menjadi 129,66 pada April 2017, dengan demikian terjadi deflasi sebesar 0,21 persen.
Berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) April 2017 adalah sebesar 1,06 persen, dan inflasi year on year (yoy) April 2017 adalah sebesar 4,26 persen.
Dari tujuh kelompok pengeluaran, empat kelompok mengalami inflasi yaitu kelompok kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 1,13 persen; kelompok sandang naik 0,25 persen; kelompok kesehatan naik 0,04 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,01 persen. Sebaliknya kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan yang turun 1,97 persen; sementara kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami turun sebesar 0,13 persen ; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,03 persen
Dari dua kota pemantauan di Lampung pada April 2017, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi Bandar Lampung sebesar 0,21 persen, dan deflasi Metro sebesar 0,17 persen.
Deflasi Kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-68 dan Kota Metro peringkat ke-65, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya. Dari 82 kota, 29 kota IHK mengalami deflasi dan 53 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di pangkal pinang sebesar 1,02 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di pare-pare sebesar 0,05 persen. Sebaliknya, deflasi tertinggi dialami Ambon sebesar 0,76 persen, dan terendah terjadi di Manado dan Jakarta sebesar 0,02 persen.
Kelompok bahan makanan memberikan andil deflasi tertinggi, yaitu sebesar 1,97 persen. Adapun subkelompok yang menjadi penyumbang deflasi terbesar adalah subkelompok bumbu-bumbuan 11,51 persen.