KOTA METRO BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN - Badan Pusat Statistik Kota Metro

TELAH RILIS! Publikasi Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian Tahap II : Usaha Pertanian Perorangan (UTP) Subsektor Pertanian Kota Metro, Unduh disini

Bagaimana persepsi #SahabatData terhadap Kualitas Data dan Pelayanan Kami? Yuk isi Survei Kepuasan Data 2025!

Inflasi Kota Metro Juni 2024 : 0,09 persen (m-t-m); 0,64 persen (y-t-d); "Unduh BRS disini"

KOTA METRO BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN

KOTA METRO BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,17 PERSEN Unduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 4 Mei 2017
Ukuran File : 0.73 MB

Abstraksi

Bulan April 2017, memasuki bulan keempat di tahun 2017, Kota Metro mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya deflasi didominasi oleh kelompok bahan makanan dengan sumbangan deflasi sebesar 0,4621 persen diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan sumbangan deflasi 0,0282 persen dan diikuti oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan sumbangan deflasi 0,0012 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang menahan laju deflasi di Kota Metro pada bulan April 2017 yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil inflasi sebesar 0,3120 persen, diikuti oleh kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi sebesar 0,0062 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok kesehatan yang mengalami inflasi dengan andil sebesar 0,0022 persen dan kelompok sandang yang mengalami inflasi dengan andil 0,0009 persen. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya deflasi di Kota Metro sebesar  0,17 persen.   

Komoditas yang memberikan andil deflasi cukup besar selama bulan April 2017 diantaranya adalah bawang merah, cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, gula pasir, keramik, tomat sayur, sabun detergen bubuk/cair, jeruk dan ikan kembung. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan April 2017, deflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi 1,59 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan deflasi 0,16 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi 0,02 persen. Sementara itu, kelompok yang menahan laju deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami inflasi 1,41 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan inflasi 0,08 persen; kelompok kesehatan dengan inflasi 0,04 persen dan kelompok sandang dengan inflasi 0,01 persen.   

Pada April 2017, berdasarkan penghitungan inflasi dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, terdapat 53 kota yang mengalami inflasi dan 29 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,02 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Cilacap dengan inflasi sebesar 0,01 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Singaraja sebesar 1,08 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Manado dan DKI Jakarta dengan deflasi sebesar 0,02 persen. Kota Metro dengan deflasi 0,17 persen menempati peringkat 65 secara nasional. Dari 23 kota di pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang dan terendah terjadi di Tembilahan yaitu sebesar 0,02 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe yaitu sebesar 0,68 persen sedangkan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,08 persen. Kota Metro dengan deflasi 0,17 persen menduduki peringkat ke-14 di pulau Sumatera.   
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Metro (Statistics of Metro City)Jl. AR Prawiranegara Metro Lampung

Telp (62-725) 41758

7850853

Email: bps1872@bps.go.id

Fax (0725) 7850853

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik