KOTA METRO BULAN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN - Badan Pusat Statistik Kota Metro

TELAH RILIS! Publikasi Hasil Pencacahan Lengkap Sensus Pertanian Tahap II : Usaha Pertanian Perorangan (UTP) Subsektor Pertanian Kota Metro, Unduh disini

Bagaimana persepsi #SahabatData terhadap Kualitas Data dan Pelayanan Kami? Yuk isi Survei Kepuasan Data 2025!

Inflasi Kota Metro Juni 2024 : 0,09 persen (m-t-m); 0,64 persen (y-t-d); "Unduh BRS disini"

KOTA METRO BULAN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN

KOTA METRO BULAN AGUSTUS 2017 DEFLASI SEBESAR 0,13 PERSENUnduh Berita Resmi Statistik
Tanggal Rilis : 4 September 2017
Ukuran File : 0.75 MB

Abstraksi

Bulan Agustus 2017, memasuki bulan kedelapan di tahun 2017, Kota Metro kembali mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya deflasi didominasi oleh kelompok bahan makanan dengan sumbangan deflasi sebesar 0,3374 persen diikuti oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dengan sumbangan deflasi 0,0848 persen; kemudian diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan sumbangan deflasi 0,0347 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang menahan laju deflasi di Kota Metro pada bulan Agustus 2017 yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan sumbangan inflasi sebesar 0,2811 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0258 persen; kelompok sandang dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0144 persen dan kelompok kesehatan dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0094 persen. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya deflasi di Kota Metro sebesar 0,13 persen.

Komoditas yang memberikan andil deflasi cukup besar selama bulan Agustus 2017 diantaranya adalah bawang merah, bawang putih, angkutan antar kota, daging ayam ras, cabe hijau, cabai rawit, gula pasir, makanan ringan/snack, cabai merah dan minyak goreng. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Agustus 2017, deflasi di Kota Metro disebabkan oleh adanya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi 1,18 persen; kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan yang mengalami deflasi 0,72 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang mengalami deflasi 0,20 persen. Sementara itu, kelompok yang menahan laju deflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang mengalami inflasi 3,82 persen, kelompok sandang dengan inflasi 0,25 persen; kelompok kesehatan dengan inflasi 0,14 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami inflasi 0,08 persen.

Pada Agustus 2017, berdasarkan penghitungan inflasi dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, terdapat 35 kota yang mengalami inflasi dan 47 kota yang mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Batam dengan inflasi sebesar 0,01 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 2,08 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Samarinda sebesar 0,03 persen. Kota Metro dengan deflasi 0,13 persen menempati peringkat 41 secara nasional. Dari 23 kota di pulau Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 1,09 persen dan terendah terjadi di Batam  yaitu sebesar 0,01 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 0,78 persen dan deflasi terendah terjadi di Metro sebesar 0,13 persen. Kota Metro dengan deflasi 0,13 persen menduduki peringkat ke-16 di pulau Sumatera.

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Kota Metro (Statistics of Metro City)Jl. AR Prawiranegara Metro Lampung

Telp (62-725) 41758

7850853

Email: bps1872@bps.go.id

Fax (0725) 7850853

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik