Tanggal Rilis | : | 1 Maret 2017 |
Ukuran File | : | 0.67 MB |
Abstraksi
Bulan Januari 2017,
memasuki bulan pertama di tahun
2017, Kota Metro mengalami
inflasi.
Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi
oleh kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan sumbangan inflasi sebesar
0,3732 persen diikuti kelompok bahan makanan dengan sumbangan inflasi 0,2431
persen. Kemudian diikuti oleh kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan
dengan sumbangan inflasi 0,0894 persen; kelompok makanan
jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil inflasi 0,0155 persen dan
kelompok sandang dengan andil inflasi 0,0021 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi
di Kota Metro pada bulan
Januari 2017 yakni kelompok
kesehatan dengan andil deflasi sebesar 0,0063 persen dan kelompok
pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil deflasi 0,0011 persen. Perubahan
indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro
sebesar 0,72 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama
bulan Januari 2017 diantaranya adalah tarif listrik, cabai merah, bensin,
bayam, tomat sayur, upah pembantu rumah tangga, ikan kembung, tarif pulsa ponsel, biaya perpanjangan
stnk dan bawang merah. Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Januari 2017, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya kenaikan indeks pada kelompok perumahan, air, listrik,
gas dan bahan bakar yang mengalami inflasi 1,74 persen; kelompok bahan makanan
dengan inflasi 0,82 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan
jasa keuangan dengan inflasi 0,77 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok
dan tembakau dengan inflasi 0,09 persen dan kelompok sandang dengan inflasi
0,04 persen. Sementara itu, kelompok yang menahan laju inflasi adalah kelompok
kesehatan yang mengalami deflasi 0,10 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi
dan olahraga dengan deflasi 0,01 persen.
Pada Januari 2017, berdasarkan penghitungan
inflasi dari 82
kota yang diamati perkembangan harganya, seluruhnya (82 kota) mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi
di Pontianak sebesar 1,82 persen,
sedangkan inflasi
terendah terjadi di Manokwari dengan inflasi sebesar 0,09 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,72 persen menempati peringkat 59 secara nasional. Dari
23 kota di pulau Sumatera, seluruhnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang yaitu sebesar 1,72 persen dan
inflasi terendah terjadi di Bukit Tinggi yaitu sebesar 0,22 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,72 persen menduduki
peringkat ke-14 di pulau Sumatera.
Berita Resmi Statistik Terkait
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Metro (Statistics of Metro City)Jl. AR Prawiranegara Metro Lampung
Telp (62-725) 41758
7850853
Email: bps1872@bps.go.id
Fax (0725) 7850853