Tanggal Rilis | : | 1 November 2018 |
Ukuran File | : | 1.1 MB |
Abstraksi
· Pada Oktober 2018, Kota Metro mengalami inflasi sebesar 0,22 persen karena adanya kenaikan indeks dari 138,39 pada September 2018 menjadi 138,69 pada Oktober 2018. Enam kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan inflasi, yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0836 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0697 persen; diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0487 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0222 persen; kelompok sandang sebesar 0,0043 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,0041 persen. Sebaliknya, satu kelompok pengeluaran memberikan andil dalam pembentukan deflasi yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,0145 persen.
· Beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya kembung, bensin, bahan bakar rumah tangga, ketimun, rokok kretek, beras, kentang, upah pembantu RT, rokok kretek filter dan jeruk.
· Inflasi Kota Metro menempati peringkat ke-37, dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 66 kota IHK mengalami inflasi dan 16 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Palu sebesar 2,27 persen dan inflasi terendah dialami Cilegon sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Bengkulu sebesar 0,74 persen dan deflasi terendah terjadi di Tangerang sebesar 0,01 persen.
· Kota Metro, pada Oktober 2018 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (Point to Point) adalah sebesar 1,09 persen dan inflasi year on year (YoY) adalah sebesar 1,40 persen.
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Kota Metro (Statistics of Metro City)Jl. AR Prawiranegara Metro Lampung
Telp (62-725) 41758
7850853
Email: bps1872@bps.go.id
Fax (0725) 7850853